MAKALAH
Hakikat
Filsafat Pendidikan Islam
Guna
memenuhi tugas Kelompok mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam
Dosen
Pengampu :
Dede
Darisman, M.Pd.I.
Di susu Oleh:
Diar Mar’atussholihah
Leli Lum’atul
Holisoh
Uup Abdurrouf
FAKULTAS TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
(IAID)
CIAMIS JAWA BARAT
2016
KATA
PENGANTAR
Bismillahhirahmannirahim
Segala
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufiq,
hidayah, serta inayah-Nya, yang telah tercurahkan, hingga kini dapat
menyelesaikan tugas kami ini berupa Makalah Filsafat Pendidikan Islam.
Maksud dan tujuan penyusunan Makalah
ini adalah untuk melaksanakan salah satu tugas kelompok serta merupakan sarana
untuk memperluas wawasan keilmuan kami dan wawasan keislaman pada khususnya di
IAID ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya. Namun kami juga menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan dari semua pihak untuk menjadi acuan bagi karya tulis selanjutnya.
Darussalam, September 2016
Penulis
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang..................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................ 1
C.
Tujuan.................................................................................................. 1
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Filsafat................................................................................ 2
B.
Pengertian Filsafat Pendidikan Islam...................................................
C.
Sumber-sumber Filsafat Pendidikan Islam..........................................
D.
Pendekatan dalam Filsafat Pendidikan Islam.......................................
E.
Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam...........................................
BAB
III PENUTUP
Kesimpulan....................................................................................................... 9
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Keadaan Filsafat Pendidikan Islam yang
diperdebatkan menjadikan kedudukannya juga dalam pertanyaan. Apakah ia
mempunyai kontribusi terhadap pendidikan dan juga terhadap Islam. Tetapi yang
jelas bahwa dalam pengembangan Pendidikan Islam diperlukan landasan ideal dan
rasional yang memberikan pandangan mendasar, menyeluruh dan sistematis tentang
hakekat yang ada di balik masalah pendidikan yang dihadapi. Dengan demikian
Filsafat Pendidikan menyumbangkan analisanya kepada ilmu pendidikan Islam tentang hakekat masalah yang nyata dan rasional yang mengandung nilai-nilai dasar yang dijadikan landasan atau petunjuk dalam proses kependidikan.
Filsafat Pendidikan menyumbangkan analisanya kepada ilmu pendidikan Islam tentang hakekat masalah yang nyata dan rasional yang mengandung nilai-nilai dasar yang dijadikan landasan atau petunjuk dalam proses kependidikan.
Sebagai
disiplin Ilmu Filsafat, Filsafat Pendidikan Islam mempunyai sumber-sumber dasar
pijakan yang dijadikan rujukan operasional disiplinnya. Filsafat pendidikan ini
adalah dalam lingkup Islam, maka sudah barang tentu ia mengikuti ajaran islam
dalam pembahasan masalah-masalahnya. Ajaran dan pendidikan islam itu sendiri
bersumber pada al-Qur’an dan al-Hadis, maka kita akan mendapati keduanya
sebagai rujukan utama dalam isu-isu filsafat pendidikan Islam.
- Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian filsafat?
2.
Apa pengertian filsafat pendidikan Islam?
3.
Apa Sumber-sumber filsafat pendidikan Islam?
4.
Bagaimana pendekatan dalam filsafat pendidikan Islam?
5.
Apa ruang lingkup filsafat pendidikan Islam?
- Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian filsafat.
2.
Untuk mengetahui pengertian filsafat pendidikan Islam.
3.
Untuk mengetahui sumber-sumber filsafat pendidikan Islam.
4.
Untuk mengetahui pendekatan dalam filsafat pendidikan Islam.
5.
Untuk mengetahui ruang lingkup filsafat pendidikan Islam.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Filsafat
Kata filsafat bersal dari bahasa Yunani ‘philosophia’. Seiring berkembangnya zaman, istilah filsafat
dikenal juga dalam berbagai bahasa, seperti “philosophic” berasal dari bahasa
Jerman, Belanda dan Prancis. Kemudian dalam bahasa Inggris dikenal dengan
“philosophy”, bahasa Latin “philosophia”, serta dalam bahasa Arab dikenal
dengan Falsafah.
Secara etimologi pengertian Filsafat yaitu:
1.
Pengetahuan tentang hikmah.
2.
Pengetahuan tentang prinsip atau
dasar-dasar.
3.
Mencari kebenaran.
4.
Membahas dasar-dasar dari apa yang di bahas.
Adapun dalam buku Aziz Abdul tentang Filsafat
Pendidikan Islam mengatakan pengertian ”filsafat”,
Bahasa asalnya yaitu berasal dari bahasa Yunani kuno, yang berarti “cinta akan
hikmah”. Dengan demikian seorang filosof, yaitu orang yang mencintai hikmah dan
berusaha mendapatkannya, memusatkan perhatian dan menciptkan setiap hal positif
padanya. Selain itu juga, ia harus mencari hakikat sesuatu, berusaha menautkan
sebab akibat dan berusaha menafsirkan pengalaman-pengalaman manusia.
Menurut Nasution, filsafat adalah berfikir menurut
tata tertib logika dengan bebas (tidak terikat pada tradisi dogma dan agama)
dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai pada dasar-dasar persoalan.
Istilah filsafat dapat pula ditinjau dari dua segi,
yaitu:
1.
Segi semantik
Kata filsafat
berasal dari Bahasa Arab yaitu ‘falsafah’, sedangkan menurut Bahasa Yunani
philosophia yang berarti ‘philos’ yaitu suka, cinta (loving), dan ‘sophia’
yaitu pengetahuan, hikmah. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa philosophia
berarti cinta kepada kebijakasanaan atau cinta kepada kebenaran.
2.
Segi praktis
Ditinjau dari
segi praktis filsafat berarti alam pikiran atau alam berpikir. Tetapi tidak
semua berfikir itu berarti berfilsafat, karena yang disebut berfilsafat yaitu
berfikir secara mendalam dan
sungguh-sungguh dengan akal manusia untuk mencari dan memikirkan suatu
kebenaran.
B.
Pengertian Filsafat Pendidikan Islam
Filsafat dapat diartikan sebagai pola berfikir dengan
ciri-ciri tertentu, yakni kritis, sistematis logis, kontemplatif, radikal dan
spekulatif. Filsafat juga merupakan semacam kritik penuh estetik yang tidak
pernah mau membatasi diri. Bahkan penuh dengan pemikiran destruktif dan
rekonstruktif.
Menurut Marimba pendidikan Islam merupakan bimbingan
jasmani-rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya
kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.
Menurut definisi ini ada tiga factor yang mendukung
pendidikan islam, yaitu:
1.
Harus ada usaha untuk mengembangkan potensi jasmani-rohani yang dididik
secara seimbang.
2.
Usaha didasarkan pada ajaran Islam, terutama didasarkan pada Al-Qur’an
dan al-Hadis.
3.
Usaha tersebut bertujuan agar peserta didik memiliki kepribadian utama
menurut ukuran Islam yang jelas sesuai dengan ajaran Islam.
Adapun secara khusus filsafat pendidikan Islam
diartikan sebagai suatu analisis atau pemikiran rasional yang dilakukan secara
kritis, radikal, sistematis dan metodologis untuk memperoleh pengetahuan
mengenai hakikat pendidikan.
Banyak pendapat tentang pengertian Filsafat Pendidikan
Islam. Menurut Abdul Munir Mulkhan, bahwa filsafat pendidikan Islam merupakan
usaha mencari asas-asas fundamental pendidikan Islam. Filsafat pendidikan Islam
juga diartikan sebagai studi tentang pandangan filosofis dari system dan aliran
filsafat dalam Islam terhadap masalah-masalah kependidikan dan bagaimana
pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan manusia. Filsafat pendidikan Islam ini juga merupakan
suatu metode untuk memecahkan problematika pendidikan umat Islam, yang
selanjutnya memberikan arah dan tujuan yang jelas terhadap pelaksanaan
pendidikan umat Islam.
Sedangkan menurut Imam Barnadib bahwa filsafat pendidikan
itu mempunyai dua corak, yaitu corak filsafat tradisional dan corak filsafat
yang kritis. Corak filsafat tradisional adalah filsafat sebagai mana adanya,
sistematika, jenis serta alirannya sebagaimana dijumpai dalam sejarah.
C.
Sumber-sumber Filsafat Pendidikan Islam
Filsafat
pendidikan Islam
didasarkan pada al-Qur’an dan hadis sebagai sumber primer, dan pendapat para
ahli, khususnya para filosof muslim , sebagai sumber sekunder. Maka dari sini
kita tahu bahwa sumber-sumber Filsafat Pendidikan Islam itu ada dua, yaitu 1.
Sumber Primer yaitu al-Qur’an dan al-Hadis, 2. Sumber Sekunder yaitu pendapat
para filosof muslim.
Al-Syaibany disebutkan oleh
Jalaludin dalam bukunya Filsafat Pendidikan Islam bahwa Dasar dan tujuan
Falsafat pendidikan Islam pada hakikatnya identik dengan dasar dan tujuan
ajaran Islam atau tepatnya, yaitu al-Qur’an dan hadis. Dari kedua sumber ini
kemudian timbul pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah keislaman dalam
berbagai aspek, termasuk falsafat pendidikan. Dengan demikian hasil pemikiran
para ulama’ seperti qiyas syar’I dan ijma’ sebagai sumber sekunder
(al-Syaibany, 1973), pada dasarnya berasal dari kedua sumber pokok
tadi (al-Qur’an dan hadis). Dalam paparan ini sumber sekundernya
adalah Hasil pemikiran ulama’ seperti qiyas syar’I dan Ijma’ bukan lagi
pemikiran filosof muslim.
Al-Qur’an menganut faham
integralistik dalam bidang ilmu pengetahuan. Seluruh ilmu yang bersumber dari
alam raya (ilmu-ilmu fisika, sains), tingkah laku manusia (ilmu-ilmu social), wahyu atau ilham
(ilmu agama, tasawuf, filsafat) adalah bersumber dari Alloh. Hal lain yang juga
amat mendasar adalah bahwa al-Qur’an amat menekankan pentingnya hubungan yang
harmonis antara ilmu dan iman. Ilmu tanpa iman akan tersesat, dan iman tanpa
ilmu tidak akan berdaya.
Al-Qur’an menaruh perhatian yang
besar terhadap masalah pendidikan dan pengajaran. Seperti pemuatan
istilah-istilah yang digunakan oleh pendidikan seperti kata tarbiyah, ta’lim,
iqra, hingga ada kesimpulan bahwa al-Qur’an adalah kitab pendidikan.
Adapun Hadis atau al-Sunnah menjadi
sumber kedua dalam filsafat pendidikan Islam karena Nabi Muhammad Shalla Alloh
‘alaihi wa sallam telah memberikan perhatian amat besar terhadap pendidikan,
dan memancarkan pendidikan sepanjang hidup (long
life education), sampai ia mewajibkan mencari ilmu. Dan Ia diutus ke bumi ini
untuk menjadi pengajar, menyempurnakan akhlah mulia dan mengajak menyembah
Alloh semata.
Adapun sumber sekunder itu belum
dioptimalkan. Banyak pendapat ulama’ yang tertulis dalam kitab klasik. Sumber
ini untuk pengembangan filsafat pendidikan Islam. Namun demikian secara
subtansial pendapat para filosof muslim pun masih dapat dipersoalkan, yaitu jika sesuatu dijadikan sebagai
sumber, maka sumber itu harus permanen, constant, dan tidak diperselisihkan
keberadaannya. Sedang filsafat dari manapun ia berasal atau disampaikan tetap
memiliki sifat-sifat kekurangan dan kelemahan yang menyebabkan kedudukannya
sebagai sumber dapat dipermasalahkan.
D.
Pendekatan dalam Filsafat Pendidikan Islam
Dari
penjelasan diatas dapat ditarik pemahaman bahwa ruang lingkup filsafat pendidikan Islam berkaitan dengan pendekatan
yang diterapkan adalah sebagai berikut:
1.
Ontologi Ilmu pendidikan,yang membahas hakikat
substabsi dan pola organisasi ilmu pendidikan Islam;
2.
Epistemologi ilmu pendidikan,yang membahas hakikat
objek formal dan materi Ilmu pendidikan Islam;
3.
Metodologi Ilmu pendidikan,yang membahas hakikat
cara-cara kerja dalam menyusun Ilmu pendidikan Islam;dan
4.
Aksiologi Ilmu pendidikan,yang membahas haakikat nilai
keagungan teoritis dan praktis ilmu pendidikan Islam.(Redja Mudyaharjo,2006: 7)
Secara
Ontologis,pendidikan islam adalah hakikat dari kehidupan manusia sebagai
makhluk yang berakal dan berfikir.Jika manusia bukan makhluk yang
berfikir,tidak ada pendidikan.selanjutnya,pendidikan sebagai usaha pengembangan
diri manusia dijadikan alat untuk
mendidik selain manusia,tidak terkecuali diterapkan kepada binatang.Jika
seorang monyet dapat dididik dan di latih,apalagi manusia.
Epistemologi
pendidikan Islam adalah seluk beluk dan sumber-sumber pendidikan
Islam,sebagaimana telah di tegaskan bahwa Al-Qur’an sebagai sumber dalam ajaran
islam.Pendidikan islam merujuk pada nilai-nilai Al-Qur’an yang universal dan
abadi.
Aksiologi
pendidikan Islam berkaitan dengan visi
dan misi,etika,estetika,tujuan dan target yang akan dicapai dalam
pendidikan.Tujuan pendidikan dapat dilihat
setelah dilakukan suatu evaluasi pendidikan,sebagai suatu sistem
penilaian yang duterapkan kepada anak didik,untuk mengtahui keberhasilan
pendidikan yang dilaksanakan.Evaluasi pendidikan sangat bergantung pada tujuan
pendidikan.apabila tujuan pendidikan adalah untuk membentuk anak didik yang
berakhlakul karimah,cerdas,terampil,beriman dan bertakwa,sistem evaluasi yang
diterapkan harus mengarah pada tujuan yang dimaksudkan.
Menurut Jalaluddin dan Usman Said, ada dua pendekatanpokok dalam
mempelajari Filsafat Pendidikan Islam.
1.
Pendekatan terhadap Wahyu.
2.
Pendekatan terhadap Sejarah
Pendekatan wahyu merupakakn pendekatan dalam mengkaji
konsep-konsep wahyu secara filosofis dan analitis, sedangkan pendekatan sejarah
dilakukan melalui pengkajian hasil pemikiran ulama (cendikiawan) Islam dimasa
silam.
Zuhairi dkk, mengatakan bahwa Filsafat Pendidikan
Islam dalam memecahkan problem pendidikan Islam dapat menggunakan metode-metode
antara lain:
1.
Metode spekulatif dan kontemplatif
Dalam system
filsafat Islam disebut tafakur. Baik kontemplatif maupun tafakur merupakan cara
berfikir secara mendalam dan dalam situasi yang tenag, sunyi, untuk mendapatkan
kebenaran tentang hakikat sesuatu yang dipikirkan. Maka ia berhubungan dengan
hal-hal yang abstrak. Sepeti hakikat hidup menurut Islam, hakikat Iman, Islam,
sifat Tuhan, taqdir, malaikat dan sebagainya.
2.
Pendekatan normative
Pendekatan
ini mencari danmenetapakna aturan-aturan dalam kehidupan nyata dalam filsafat
Islam, biasa disebut pendekatan syar’iyyah, yaitu mencari ketentuan dan
menetapkan ketentuan tentang apa yang boleh dan yang tidak boleh menurut
syari’at Islam.
3.
Pendekatan analisa konsep
Pendekatan
analisa konsep atau disebut juga analisa Bahasa, yang menjadi analisa adalah
nash-nash Al-Qur’an maupun hadis Nabi.
4.
Pendekatan historis
Pendekatan
ini dilakukan dengan cara mengambil pelajaran dari peristiwa dan kejadian masa
lalu. Penggunaan sunah Nabi Muhammad SAW sebagai sumber hukum dan penelitian
hadis-hadis yang memisahkan antara hadis palsu dan hadis shahih pada dasarnya
contoh praktis dari penggunaan analisis historis.
5.
Pendekatan ilmiah
Pendekatan
ilmiah merupakan pengembangan dan penyempurnaan dari pola berpikir rasional,
empiris dan eksperimental yang telh berkembang pada masanya.
6.
Pendekatan komprehensif dan terpadu
Pendekatan
ini memadukan antara sumber naqli, aqli dan Imani sebagaimana yang dikembangkan
oleh Al-Ghazali.
E.
Ruang Lingkup Pendidikan Islam
Pendidikan secara umum dapat diartikan sebuah usaha
manusia yang bertujuan untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai
dalam masyarakat dan kebudayaan. Kualifikasi Islam untuk pendidikan memberikan
kejelasan untuk bentuk konseptualnya. Pembentukan kepribadian yang di maksud
adalah sebagai hasil pendidikan yaitu kepribadian muslim, serta kemajuan
masyarakat dan budaya yang tidak menyimpang dari ajaran Islam.
Adapun pola dan system pemikiran kefilsafatan sebagai
suatu ilmu yaitu:
1.
pemikiran kefilsafatan harus bersifat sistematis, dalam arti cara
berfikirnya bersifat logis dan rasional tentang hakikat permasalahan yang di
hadapi. Hasilnya tersusun secara sistematis, yang berarti satu bagian dengan
bagian yang lainnya berhubungan secaran bulat dan terpadu.
2.
Tinjauan terhadap permasalahan yang difikirkan bersifat radikal, artinya
menyangkut persoalan-persoalan mendasar sampai ke akar-akarnnya.
3.
Ruang lingkup pemikiranya bersifat univerasal, artinya
persoalan-persoalan yang dipikirkan mencakup hal-hal yang menyeluruh dan
mengandung generalisasi bagi semua jenis dan tingkat kenyataan yang ada di alam
ini, baik manusia di masa sekarang maupun masa mendatang.
4.
Meskipun pemikiran dilakukan bersifat spekulatif, artinya pemikiran yang
tidak didasari pembuktian-pembuktian empiris atau eksperimental (seperti dalam
ilmu alam), akan tetapi mengandung nilai-nilai obyektif.
Filsafat
pendidikan Islam merupakan pengetahuan yang membincangkan masalah-masalah
pendididikan Islam. Masalah pendidikan tidak dibatasi oleh ideologi tertentu
karena semua masalah pendidikan berkaitan dengan hal-hal berikut:
1. Lembaga pendidikan
2. Pendidik
3. Anak didik
4. Kurikulum
5. Tujuan pendidikan
6. Proses pembelajaran
7. Metode dan strategi pembelajaran
8. Kepustakaan
9. Evaluasi pendidikan
10. Alat-alat pendidikan
Secara filosofis, hakikat pendidikan
berkaitan dengan hakikat para pendidik, anak didik, lembaga pendidikan,
dasar-dasar dan tujuan pendidikan, hak dan kewajiban, tugas dan kedudukan semua
yang terlibat dalam pendidikan. Adapu secara epistemologis sumber-sumber dan
tolak ukur pendidikan dikaji secara kritis dan mendalam, sehingga tujuan
pendidikan akan tercapai.
Ahmad D. Marimba (1980: 45) mengartikan
pendidikan Islam sebagai usaha untuk membimbing keterampilan jasmaniah dan
rohaniah berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam membentuk
kepribadian yang utama
menurut ukuran-ukuran Islam. Ukuran-ukuran
Islam ditunjukkan pada akhlak peserta didik, perilaku konkret yang memberi
manfaat kepada kehidupan masyarakat.
Hasan Langgulung (1980: 23) mengatakan
bahwa pendidikan Islam ialah pendidikan yang memiliki 4 macam fungsi, yaitu:
1. Fungsi edukatif, artinya mendidik dengan
tujuan memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik agar terbebas dari
kebodohan.
2. Fungsi pengembangan kedewasaan berfikir
melalui proses transmisi ilmu pengetahuan.
3. Fungsi penguatan keyakinan terhadap
kebenaran yang diyakini dengan pemahaman ilmiah.
4. Fungsi ibadah sebagai bagian dari
pengabdian hamba kepada Sang Pencipta yang telah menganugrahkan kesempurnaan
jasmani dan rohani kepada manusia. Sebagaiman Allah SWT. berfirman dalam surah
At-Tin ayat 4:
”sesungguhnya
Kami menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (Q.S. At-Tin:4).
Filsafat pendidikan Islam mempunyai
sasaran pembahasan tentang hakikat permasalahan pendidikan yang bersumber pada
ajaran Islam, sehingga pola dan system berfikirnya sesuai dengan pandangan
Islam. Filsafat pendidikan Islam membahas tentang permasalahan pendidikan Islam
tidak berarti membatasi diri pada permasalahan yang ada di dalam ruang lingkup
kehidupan beragama Islam, melainkan menjangkau permasalahan yang lebih luas
lagi, yang berkaitan dengan pendidikan umat Islam.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Kata Filsafat berasal dari
Bahasa Yunani yang berarti Philosophi. Sedangkan filsafat pendidikan Islam adalah
suatu kajian secara filosofis yakni berfikir secara mendalam, sistematik,
radikal, dan universal tentang masalah-masalah pendidikan, seperti masalah
manusia (anak didik), guru, kurikulum, metode, lingkungan , hakekat kemampuan
manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi manusia
muslim yang seluruh pribadinya dijiwai oleh ajaran Islam, serta mengapa manusia
harus dibina menjadi hamba Alloh yang berkepribadian demikian yang didasarkan
pada al-Qur’an dan hadis sebagai sumber primer, dan pendapat para ulama’ dan
para ahli, khususnya para filosof muslim , sebagai sumber sekunder.
Dalam menyelesaikan permasalah
pendidikan Islam Filsafat Pendidikan Islam mendasarkan landasannya pada
sumber-sumber yang permanen, konstan, dan tidak diperdebatkan, mempunyai
kebenaran mutlak. Sumber-sumber tersebut adalah al-Qur’an dan al-Sunnah sebagai
sumber primer, dan sumber sekundernya adalah ijtihat ulama terdahulu dan
pendapat para filosof muslim sebagai pengembangan walau diperselisihkan
kekuat
DAFTAR PUSTAKA
Aziz Abdul, Filsafat Pendidikan Islam (Sebuah Gagasan
Membangun Pendidikan Islam), Sukses Offset, Yogyakarta, 2009.
Mubarak Husni
Dede, Filsafat Umum,
Tafsir Ahmad, Filsafat Pendidikan Islam, Pustaka Setia,
Bandung, 2009.
Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, 2004, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar